Jenis kelas baru: tanpa nilai dan kegagalan, tidak terburu-buru.

Ditranslasikan oleh Hamza.
Sumber: A New Kind of Classroom: No Grades, No Failing, No Hurry.

Beberapa murid sekolah menengah yang tengah mencari keunggulan dan kelemahan mereka dalam matematika, salah satunya bernama Moheeb Kaied. Moheeb merupakan bagian dari suatu program baru yang menantang cara berpikir guru dan murid mengenai pencapaian akademik, dan sekolahnya merupakan salah satu dari ratusan sekolah yang sudah tidak menggunakan metode penilaian tradisional. Murid didorong untuk fokus pada satu set keterampilan khusus daripada menguasainya secara bersamaan, seperti menulis hipotesis ilmiah atau mengidentifikasi tema pada sebuah cerita, dan berpindah ke keterampilan lainnya ketika mereka menunjukkan bahwa mereka siap. Di sekolah-sekolah seperti ini, tidak ada nilai C atau D untuk karya tulis. Tidak ada kegagalan. Satu-satunya sasaran adalah mempelajari materi, cepat atau lambat.

Untuk murid-murid yang kesusahan, ada cukup waktu untuk berlatih sampai mereka paham. Bagi mereka yang cepat dalam memahami materi, ada kesempatan untuk berpindah ke materi selanjutnya. Siasatnya berbeda dari kelas ke kelas, begitu juga materi yang harus dikuasai murid-murid tersebut. Tetapi secara umum, murid belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing, contohnya ketika sedang dalam online lesson atau berdiskusi secara berkelompok dengan guru. Mereka juga mendapat update dari guru-guru mengenai materi yang telah mereka pelajari dan materi yang harus mereka pelajari.

Pembelajaran berbasis keterampilan bisa ditelusuri sampai pada tahun 1960an, ketika Benjamin Bloom, seorang psikolog dan profesor dari Universitas Chicago, menantang praktik di sekolah-sekolah konvensional. Beliau membayangkan sistem menyeluruh yang mengharuskan murid untuk menampilkan penguasaan suatu materi sebelum berpindah ke materi selanjutnya. Tetapi siasat tersebut tidak digunakan secara luas karena memberatkan para guru. Metode tersebut memberikan keluasan dan untuk meningkatkan daya tarik mereka terhadap materi yang sedang ditangani.

“The mastery approach really puts the focus on you and your growth”