Menghadapi kritikan dari keluarga mengenai Homeschooling.
Naomi Aldort adalah penulis buku parenting Raising Our Children, Raising Ourselves, sekaligus seorang praktisi dan advokat homeschooling metode unschooling.
Kata seorang ayah yang putus asa, dalam sesi konsultasi telepon, “Aku pasti gembira sepenuhnya karena putri kami homeschooling, kalau saja para ipar tidak membuatku stres dengan keraguan dan kritik mereka.”
Naomi bertanya, “Mengapa mendiskusikan pendidikan anak Anda dengan mereka?”
Bob, si ayah, terdiam, lalu menjawab dengan malu, “Bukankah seharusnya begitu?”
Kata Naomi, “Ya tentu saja, jika hal itu membawa kegembiraan dan kejelasan bagi hidup Anda. Tapi bagaimana hasilnya? Apakah begitu?”
Jawab sang Ayah,
“Tidak. Diskusi itu hanya merusak kegembiraan dan keyakinanku. Dina sangat menikmati, dia bermain, berkreasi, menari… tetapi kemudian keraguan mereka menular padaku, dan aku menjadi khawatir.
Pembicaraan itu selalu berkisar pada masalah Dina belum bisa membaca dan belum mulai belajar matematika. Dia sibuk sepanjang hari mengumpulkan bekicot dan memberi makan bekicot.”
Bob tertawa, agaknya menikmati bayangannya sendiri tentang ambisi terbaru anaknya itu.
Banyak orangtua yang menelepon Naomi untuk berkonsultasi mengeluh tentang keluarga yang mendesak mereka untuk mengirimkan anak-anak ke sekolah.
Betapa sedikit mereka berpikir tentang suatu keajaiban bernama “anak”.
“Kalau membahas pendidikan Dina dengan mereka menyebabkan stres dan keraguan, mengapa Anda melakukannya?”
“Aku kira aku harus”, jawab Bob, “Mereka kelihatan memaksa”.
Namun, keluarga merespons cara kita memperlakukan mereka dan membaca petunjuk dari kita. Tanpa menyadarinya, Bob mengundang keluarganya untuk ikut memilihkan pendidikan bagi Dina.
Anda sebaiknya TIDAK MENJELASKAN gagasan parenting Anda kepada teman dan keluarga lain. Pada saat Anda mencoba meyakinkan mereka, mereka berhenti menghargai Anda, dan lebih penting lagi, Anda mengundang mereka sumbang suara pada cara Anda menjadi orangtua.
Anda tidak berhutang penjelasan atau pembenaran pada mereka. Kebutuhan Anda untuk meyakinkan mereka merampas rasa percaya diri Anda, dan mereka menganggap diri sebagai dewan penasehat Anda.
Dengarkanlah mereka, akui perasaan mereka dengan mengulang dan menunjukkan pemahaman Anda terhadap keprihatinan mereka, dan tidak membela diri tentang gagasan pendidikan Anda. Pembelaan diri adalah undangan bagi mereka untuk memberikan suara.
Pembelaan diri seperti mengatakan,”Aku perlu meyakinkan kamu karena kamu juga berhak memutuskan.” Anda tidak perlu persetujuan mereka, Anda hanya perlu persetujuan diri sendiri.
Contoh dialog dengan ibu (nenek anak) yang menentang homeschooling.
Bob (berperan sebagai Nenek): “Dina harus bersekolah supaya bisa bersosialisasi dan belajar. Bagaimana dia belajar hal-hal yang harus dia ketahui kalau kerjanya cuma memberi makan bekicot?”
Naomi (berperan sebagai Bob): “Saya mendengar Ibu sangat prihatin. Pasti sulit melihat Dina bermain sepanjang hari kalau Ibu berpikir dia seharusnya ada di sekolah. Saya senang Ibu sangat terlibat dengan pendidikan Dina.”
Bob sebagai Nenek: “Kalau begitu kenapa kamu tidak mematuhi aku? Aku lebih tahu daripada kamu. Bagaimana dia bisa belajar? Lihat dia! Dia bahkan tidak bisa membaca!”
Naomi sebagai Bob: “Apakah Ibu khawatir dia tidak akan bisa membaca dan bergaul di masyarakat?”
Bob sebagai Nenek: “Ya, aku khawatir. Dia juga tidak mungkin mandiri. Lihatlah dia sangat nempel padamu. Dia harus bergaul dengan anak-anak lain di sekolah, belajar keterampilan sosial, membaca, sejarah, dan matematika.”
Naomi sebagai Bob: “Saya mendengarkan Ibu. Ibu khawatir dia terlalu dekat dengan saya, dia tidak akan tahu cara bergaul dengan orang lain, dan dia akan jadi anak yang tidak tahu apa-apa, dan tidak bisa hidup dengan baik. Begitu ya?”
Nenek: “Tidak dramatis seperti itu sih… tapi ya betul. Aku pikir Dina harus sekolah.”
Bob: “Saya paham. Ibu yakin dia harus bersekolah. Kalau begitu tentu saja Ibu merasa susah melihat dia bebas melakukan apa saja sepanjang hari, tanpa pe-er dan keharusan duduk di kelas. Tahu tidak, sepertinya Ibu akan tambah susah. Kami menjalani jalur yang jauh berbeda dengan keyakinan Ibu tentang jalur yang terbaik. Saya tidak tahu bagaimana membuat perasaan Ibu lebih ringan.
Yang bisa saya lakukan untuk Ibu adalah memberikan buku-buku bacaan tentang homeschooling.
Kalau Ibu tertarik, beri tahu saya. Tetapi tidak apa-apa kalau Ibu tidak begitu ingin mengetahui tentang homeschooling. Ibu melakukan tugas ibu dulu terhadap kami. Sekarang kami melakukan tugas kami terhadap Dina.”
Source.
Kata seorang ayah yang putus asa, dalam sesi konsultasi telepon, “Aku pasti gembira sepenuhnya karena putri kami homeschooling, kalau saja para ipar tidak membuatku stres dengan keraguan dan kritik mereka.”
Naomi bertanya, “Mengapa mendiskusikan pendidikan anak Anda dengan mereka?”
Bob, si ayah, terdiam, lalu menjawab dengan malu, “Bukankah seharusnya begitu?”
Kata Naomi, “Ya tentu saja, jika hal itu membawa kegembiraan dan kejelasan bagi hidup Anda. Tapi bagaimana hasilnya? Apakah begitu?”
Jawab sang Ayah,
“Tidak. Diskusi itu hanya merusak kegembiraan dan keyakinanku. Dina sangat menikmati, dia bermain, berkreasi, menari… tetapi kemudian keraguan mereka menular padaku, dan aku menjadi khawatir.
Pembicaraan itu selalu berkisar pada masalah Dina belum bisa membaca dan belum mulai belajar matematika. Dia sibuk sepanjang hari mengumpulkan bekicot dan memberi makan bekicot.”
Bob tertawa, agaknya menikmati bayangannya sendiri tentang ambisi terbaru anaknya itu.
Banyak orangtua yang menelepon Naomi untuk berkonsultasi mengeluh tentang keluarga yang mendesak mereka untuk mengirimkan anak-anak ke sekolah.
"Sanak keluarga tersebut tidak dapat membayangkan seorang anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang mapan, sosial, dan berpendidikan, kalau kita tidak mengunci mereka berjam-jam setiap hari, dalam kelompok seumur, dan mengulang-ulang informasi tak berarti ke telinga mereka selama 13 tahun."
Betapa sedikit mereka berpikir tentang suatu keajaiban bernama “anak”.
“Kalau membahas pendidikan Dina dengan mereka menyebabkan stres dan keraguan, mengapa Anda melakukannya?”
“Aku kira aku harus”, jawab Bob, “Mereka kelihatan memaksa”.
Namun, keluarga merespons cara kita memperlakukan mereka dan membaca petunjuk dari kita. Tanpa menyadarinya, Bob mengundang keluarganya untuk ikut memilihkan pendidikan bagi Dina.
Anda sebaiknya TIDAK MENJELASKAN gagasan parenting Anda kepada teman dan keluarga lain. Pada saat Anda mencoba meyakinkan mereka, mereka berhenti menghargai Anda, dan lebih penting lagi, Anda mengundang mereka sumbang suara pada cara Anda menjadi orangtua.
Anda tidak berhutang penjelasan atau pembenaran pada mereka. Kebutuhan Anda untuk meyakinkan mereka merampas rasa percaya diri Anda, dan mereka menganggap diri sebagai dewan penasehat Anda.
Dengarkanlah mereka, akui perasaan mereka dengan mengulang dan menunjukkan pemahaman Anda terhadap keprihatinan mereka, dan tidak membela diri tentang gagasan pendidikan Anda. Pembelaan diri adalah undangan bagi mereka untuk memberikan suara.
Pembelaan diri seperti mengatakan,”Aku perlu meyakinkan kamu karena kamu juga berhak memutuskan.” Anda tidak perlu persetujuan mereka, Anda hanya perlu persetujuan diri sendiri.
Contoh dialog dengan ibu (nenek anak) yang menentang homeschooling.
Bob (berperan sebagai Nenek): “Dina harus bersekolah supaya bisa bersosialisasi dan belajar. Bagaimana dia belajar hal-hal yang harus dia ketahui kalau kerjanya cuma memberi makan bekicot?”
Naomi (berperan sebagai Bob): “Saya mendengar Ibu sangat prihatin. Pasti sulit melihat Dina bermain sepanjang hari kalau Ibu berpikir dia seharusnya ada di sekolah. Saya senang Ibu sangat terlibat dengan pendidikan Dina.”
Bob sebagai Nenek: “Kalau begitu kenapa kamu tidak mematuhi aku? Aku lebih tahu daripada kamu. Bagaimana dia bisa belajar? Lihat dia! Dia bahkan tidak bisa membaca!”
Naomi sebagai Bob: “Apakah Ibu khawatir dia tidak akan bisa membaca dan bergaul di masyarakat?”
Bob sebagai Nenek: “Ya, aku khawatir. Dia juga tidak mungkin mandiri. Lihatlah dia sangat nempel padamu. Dia harus bergaul dengan anak-anak lain di sekolah, belajar keterampilan sosial, membaca, sejarah, dan matematika.”
Naomi sebagai Bob: “Saya mendengarkan Ibu. Ibu khawatir dia terlalu dekat dengan saya, dia tidak akan tahu cara bergaul dengan orang lain, dan dia akan jadi anak yang tidak tahu apa-apa, dan tidak bisa hidup dengan baik. Begitu ya?”
Nenek: “Tidak dramatis seperti itu sih… tapi ya betul. Aku pikir Dina harus sekolah.”
Bob: “Saya paham. Ibu yakin dia harus bersekolah. Kalau begitu tentu saja Ibu merasa susah melihat dia bebas melakukan apa saja sepanjang hari, tanpa pe-er dan keharusan duduk di kelas. Tahu tidak, sepertinya Ibu akan tambah susah. Kami menjalani jalur yang jauh berbeda dengan keyakinan Ibu tentang jalur yang terbaik. Saya tidak tahu bagaimana membuat perasaan Ibu lebih ringan.
Yang bisa saya lakukan untuk Ibu adalah memberikan buku-buku bacaan tentang homeschooling.
Kalau Ibu tertarik, beri tahu saya. Tetapi tidak apa-apa kalau Ibu tidak begitu ingin mengetahui tentang homeschooling. Ibu melakukan tugas ibu dulu terhadap kami. Sekarang kami melakukan tugas kami terhadap Dina.”
Tanpa membahas pilihan pendidikan, tanpa membela diri tentang alasan Anda homeschooling, dan selalu mencintai, menghargai, dan memahami keluarga Anda, Anda dapat menciptakan hubungan baik tanpa mengundang mereka menjadi dewan penasihat Anda.
Source.