Joichi Ito menjadi Direktur Media Lab di MIT (Tanpa Ijazah)
Joichi Ito, dari Jepang, terpilih menjadi direktur Media Lab di Massachusetts Institute of Technology (MIT) meskipun tidak memiliki ijazah dari universitas, dengan mengalahkan 250 kandidat. Prestasi dan perjalanan kariernya luar biasa sekali.
Jabatan universitas bergengsi pasti tidak jatuh begitu saja dari pohon, perjuangannya seperti apa ya, pasti mahaberat. (MIT gitu loh! MIT! Masuk kuliah ke sana aja susah setengah mati, apalagi jadi direktur lab.). Aku membayangkan, mungkin orang-orang sekeliling dia mencemooh,”Ijazah S1 aja nggak punya, kok mau jadi direktur lab MIT. Mimpi kaliiii… Kamu nggak mungkin terpilih.”
Joichi Ito mungkin bilang,”AKU NGGAK PERCAYA.” Dia mencalonkan diri, dan karena prestasi dan reputasinya memang luar biasa, dia mengalahkan 250 kandidat lain yang punya ijazah profesor doktor. Mungkin …
Artikel di New York Times itu dibuka dengan kalimat:
"Selama berabad-abad, ijazah bersinonim dengan universitas-universitas di negeri ini…" (Amerika Serikat, maksudnya.)
Joichi Ito telah membuka lembaran sejarah baru. Dia menolak memercayai “tidak mungkin sukses tanpa ijazah”.
Selama ini kita diajari “tidak mungkin sukses tanpa ijazah.” Dan karena banyak orang beriman pada kalimat itu, setiap ada berita yang membuktikan sebaliknya, yaitu “mungkin saja sukses tanpa ijazah,” mereka menolak mentah-mentah. Kalau aku sebutkan seribu nama orang yang sukses tanpa ijazah, mereka tetap tidak percaya. Bahkan pada saat dirinya sendiri yang sukses tanpa ijazah, mereka menolak untuk mempertanyakan keyakinannya itu. Aneh ya?
Ada orang yang ingin bicara statistik. Menurut dia, yang tidak sukses tanpa ijazah itu lebih banyak. Begini. Orang-orang yang percaya bahwa dirinya bisa sukses tanpa ijazah, mereka benar. Orang-orang yang percaya bahwa dirinya tidak akan sukses tanpa ijazah, mereka juga benar. Nah, sekarang, manakah yang lebih banyak?
Kalau ada orang mengatakan kamu tidak mungkin sukses dalam hidupmu karena (tidak punya ijazah, tidak ganteng, bukan orang Jawa, tidak punya koneksi, tidak tinggal di Jepang, dan lain-lain), tipsnya satu: JANGAN PERCAYA.
Source.
M.I.T. Media Lab Names a New Director.
JOHN MARKOFF
Published: April 25, 2011
Joichi Ito is a 44-year-old Japanese venture capitalist who does not have a college degree but has worked with several Internet organizations and invested in start-ups.
Jabatan universitas bergengsi pasti tidak jatuh begitu saja dari pohon, perjuangannya seperti apa ya, pasti mahaberat. (MIT gitu loh! MIT! Masuk kuliah ke sana aja susah setengah mati, apalagi jadi direktur lab.). Aku membayangkan, mungkin orang-orang sekeliling dia mencemooh,”Ijazah S1 aja nggak punya, kok mau jadi direktur lab MIT. Mimpi kaliiii… Kamu nggak mungkin terpilih.”
Joichi Ito mungkin bilang,”AKU NGGAK PERCAYA.” Dia mencalonkan diri, dan karena prestasi dan reputasinya memang luar biasa, dia mengalahkan 250 kandidat lain yang punya ijazah profesor doktor. Mungkin …
Artikel di New York Times itu dibuka dengan kalimat:
"Selama berabad-abad, ijazah bersinonim dengan universitas-universitas di negeri ini…" (Amerika Serikat, maksudnya.)
Joichi Ito telah membuka lembaran sejarah baru. Dia menolak memercayai “tidak mungkin sukses tanpa ijazah”.
Selama ini kita diajari “tidak mungkin sukses tanpa ijazah.” Dan karena banyak orang beriman pada kalimat itu, setiap ada berita yang membuktikan sebaliknya, yaitu “mungkin saja sukses tanpa ijazah,” mereka menolak mentah-mentah. Kalau aku sebutkan seribu nama orang yang sukses tanpa ijazah, mereka tetap tidak percaya. Bahkan pada saat dirinya sendiri yang sukses tanpa ijazah, mereka menolak untuk mempertanyakan keyakinannya itu. Aneh ya?
Ada orang yang ingin bicara statistik. Menurut dia, yang tidak sukses tanpa ijazah itu lebih banyak. Begini. Orang-orang yang percaya bahwa dirinya bisa sukses tanpa ijazah, mereka benar. Orang-orang yang percaya bahwa dirinya tidak akan sukses tanpa ijazah, mereka juga benar. Nah, sekarang, manakah yang lebih banyak?
Kalau ada orang mengatakan kamu tidak mungkin sukses dalam hidupmu karena (tidak punya ijazah, tidak ganteng, bukan orang Jawa, tidak punya koneksi, tidak tinggal di Jepang, dan lain-lain), tipsnya satu: JANGAN PERCAYA.
Source.