Asal mula minat dan gairah.

Ditranlasikan oleh Hamza.
Sumber: Origins of Passionate Interests.

"Ikuti gairahmu", kata mereka. Tetapi darimana gairah itu muncul? Hampir pada setiap pidato kelulusan, pembicara mendorong para lulusan baru untuk mengikuti gairah mereka. Itu kelihatannya agak kejam karena sekolah yang biasanya terdengar pidato-pidato seperti ini tampaknya sengaja merancang sistem yang malah menghalangi perkembangan minat dan gairah. Jika semua yang kamu lakukan selama ini adalah sesuatu yang diperintahkan, yang mana memaksamu untuk menekan kenginan dan minatmu sendiri, lalu bagaimana bisa ide mengenai gairah bisa ada? Secara tiba-tiba setelah 17 tahun menjalani jenjang pendidikan formal yang sudah dijadwalkan sedemikian rupa sehingga kamu tidak mempunyai waktu untuk minat dan gairahmu, kamu dinasihati untuk mengikuti gairah atau minatmu! You gotta be kidding me.

Jika institusi pendidikan benar-benar perhatian kepada minat atau gairah, mereka akan memberikan anak-anak muda untuk mencari dan mengembangkan minat-minatnya. Itu berarti banyaknya waktu dan kebebasan untuk bermain dan menjalani kegiatan yang dipilih oleh diri sendiri dan bermanfaat daripada keterlibatan secara terus menerus dalam kegiatan-kegiatan yang diakui oleh semua orang hanya untuk melewati rangkaian tingkatan yang tampaknya tidak mempunyai suatu akhir.

Bermain, hampir menurut definisinya, adalah mengikuti gairah atau minatmu. Melakukan apa yang kamu suka. Jaman dahulu di mana anak-anak dan remaja lebih banyak memiliki waktu bebas daripada sekarang, mereka menghabiskan waktu dengan mengasah kemampuan dan ilmu pengetahuan dalam aktivitas yang dimotivasi sepenuhnya berdasarkan minat mereka. Para jenius-jenius hebat dunia, yang benar-benar mengikuti minatnya, hampir semuanya mengatakan apa yang mereka kerjakan adalah "bermain". Contohnya adalah Einstein, menunjuk pekerjaannya dalam matematika dan fisika teoritis sebagai permainan kombinasi. Beliau mengembangkan minat ini sebelum diajarkan matematika di sekolah, dan ia menulis dalam autobiografinya, bahwa sekolah hampir membunuh minatnya. Beliau melanjutkan memelihara minatnya dengan menjalani sekolah tidak terlalu serius jika dibanding dengan teman sekelasnya.

Minat juga tumbuh dari munculnya tujuan di dunia, misi untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Orang-orang yang tampaknya sangat produktif dan bahagia dalam karirnya adalah mereka yang karirnya itu adalah bermain dan meninggalkan sesuatu yang positif dan bermanfaat untuk dunia. Mereka adalah orang-orang yang beruntung dan kita semua beruntung karena mereka ada di sini.