4 langkah mudah untuk membantumu jika gagal dalam homeschooling.



Ribuan buku dan artikel online telah ditulis tentang bagaimana caranya sukses dalam homeschooling. Tetapi, aku akan menawarkan sesuatu yang sedikit berbeda kepada kalian. Jika kamu pernah bertanya-tanya bagaimana bila gagal dalam homeschooling, kamu telah singgah ke tempat yang tepat. Berikut ini 4 cara mudah untuk mengatasi gagal dalam homeschooling.


Plan too much.

Ketika kamu duduk untuk membuat rencana pelajaran, pastikan setiap menit  dijadwalkan dari 6-8 jam dari keseluruhan jam belajar. Pastikan untuk merencanakan setiap halaman yang akan dibahas setiap hari, dan termasuk beberapa kegiatan diluar kelas setiap hari, setidaknya ambil sejam dalam waktu membaca harian, darmawisata setidaknya seminggu sekali, dan proyek aktif di hari lainnya. Jika penerbit homeschooling mengatakan bahwa kurikulum tertentu membutuhkan 36 minggu untuk diselesaikan, kamu dapat menggandakan pelajaran dan menyelesaikannya setengah kali lebih cepat. Dan ketika kunjungan dokter menyela waktu homeschooling, pastikan kejar ketinggalan pelajaran dengan membiarkan anakmu belajar sampai malam atau pada akhir minggu. Anak-anakmu mungkin harus mengorbankan waktu yang dihabiskan bersama teman-teman, tapi ingat, menyelesaikan kurikulum adalah prioritas yang terpenting.


Plan too little.

Jika kamu tahu kamu ingin membahas sains 3 kali seminggu, English 4 kali seminggu, dan matematika 5 kali seminggu, cukup buat jadwal mingguan yang baik untuk setiap minggu dalam tahun ajaran sekolah. Tidak perlu menulis setiap halaman atau pelajaran yang akan dibahas setiap hari karena kamu hanya akan membahas pelajaran selanjutnya dalam setiap mata pelajaran pada hari yang ditetapkan. Dan kegiatan ekstra seperti mengajar seni atau memasak kepada anak-anak kamu. Jangan khawati tentang perencanaan persisnya apa yang akan kamu bahas, inspirasi seni dan belajar memasak adalah yang terbaik pada menit-menit terakhir!


Plan too frequently.

Buatlah rencana mata pelajaran hanya untuk seminggu — atau bahkan lebih baik — sehari sebelumnya. Dengan cara ini kamu bisa menyesuaikan rencana dengan rencana keluarga. Jangan khawatir bahwa kamu tidak akan tahu jika kamu berada dijalur untuk menyelesaikan kurikulum pada akhir tahun ajaran, atau kamu mungkin terlalu cepat sehingga bisa agak santai pada beberapa bulan terakhir dalam tahun ajaran.


Plan too infrequently.

Jika rencana mingguan atau harian terdengar seperti terlalu banyak masalah, ambillah beberapa hari di akhir musim panas dan rencanakan untuk seluruh tahun ajaran. Pastikan kamu menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan setiap kurikulum; jadi misalkan kurikulum selesai dalam waktu 36 minggu, jalani saja sampai akhir tahun ajaran. Bagaimana pun juga, kamu pasti tidak ingin menyelesaikan kurikulum 2 bulan lebih cepat sebelum sekolah benar-benar selesai. Dan ketika kamu menyadari kurikulum tertentu tidak bekerja untuk anakmu beberapa bulan sebelum dia masuk sekolah, jalani saja. Jika anakmu mengganti kurikulum pada pertengahan tahun ajaran, itu akan mengacaukan jadwal yang sudah sempurna kamu rencanakan dan kurikulum baru tidak akan selesai begitu saja pada akhir tahun ajaran. Jangan khawatir, kamu bisa menjalani kurikulum baru kedalam rencanamu pada tahun ajaran baru.


It's okay to fail.

Pada akhirnya, kamu akan mendapat keseimbangan yang dibutuhkan, dan percaya atau tidak, anak-anak kamu tidak akan mudah lelah. Bahkan, melihat orang dewasa tidak selalu benar pertama kali mungkin akan benar-benar menjadi pelajaran yang berharga buat mereka. Terutama jika mereka juga melihat bagaimana orang dewasa bereaksi saat mereka gagal. Source: fivejs.com